Jumat, 15 Oktober 2010

Sumber strategic risk pada British Petroleum (BP)


Ditahun 2007, BP mengeluarkan laporan investigasi oleh Baker mengenai kejadian di tahun 2005 di Texas yang melukai 180 orang dan merenggut 15 korban jiwa. Dimana laporan ini berisi mengenai identifikasi kronologiskejadian yang mengindikasikan adanya regulasi pengukuran keamanan yang buruk.


Sumber strategic risk.
  1. Operations risk
Konsekuensi dari adanya breakdown di dalam operasi, manufaktur, dan kapabilitas pemrosesan. Perusahaan ini juga menghadapi adanya risiko operasi. Pada kasus ini, BP tidak melakukan maintenance dengan baik sehingga mengakibatkan adanya kerusakan baik mesin maupun kondisi tempat kerja yang semakin kurang mendukung. Seperti sudah dirangkum di atas, alarm yang tidak dibetulkan, kemudian juga bohlam lampu yang pecah, keretakan tempat kerja, pipa yang sudah tipis kemudian tidak diganti,dan masih banyak hal lain. Walaupun tidak berefek langsung terhadap nilai produksi, tapi justru kerusakan hal tersebut bisa membawa pada kerugian besar misalnya kebakaran ataupun pekerja yang terbunuh sehingga mempengaruhi produksi perusahaan dan nama baik perusahaan dalam jangka panjang. Secara kualitas, produk yang dihasilkan oleh BP tidak mendapat masalah yang signifikan mengingat BP memiliki tim riset yang sangat baik dengan biaya yang cukup tinggi serta eksplorasi banyak sumur minyak baru sehingga bisa terus meningkatkan produksi barrel BP itu sendiri.
Operation risk bisa membawa bisnis ke ranah hukum (dituntut), maupun mengakibatkan hilangnya kepercayaan konsumen yang kemudian pada akhirnya bisa berdampak pada keputusan investor karena secara mudah bisa di artikan bahwa tujuan utama perusahaan berdiri adalah mendapatkan keuntungan dari konsumen. Bila konsumen sudah tidak percaya, akan sulit bagi perusahaan untuk mengenerate cash sehingga pada akhirnya profit terus menurun dan investor bisa menarik investasinya.
Selain itu, keputusan akuisisi yang dilakukan oleh BP justru malah membuat pemotongan fixed cost sebesar 25% yang berakibat pada adanya penghematan biaya serta didukung oleh kurangnya supervisi atau pengawasan manajemen, otomatis meningkatkan operation risk secara signifikan. 

Tidak ada komentar: