Ketika market price tidak tersedia, manager harus
bergantung pada penghitungan akuntansi internal untuk menentukan harga.
Transfer dari divisi berbeda bisa menggunakan harga:
- Variable cost. Variable cost dari manufaktur
adalah harga dasar transfer yang terendah karena biayanya dapat diketahui
dengan mudah. Variable cost biasanya terdiri dari biaya material, pekerja,
dan biaya langsung lainnya. Downstream
division menerima barang dengan harga dibawah harga pasar.
- Keuntungan dari variable cost: mudah dan mengizinkan
analisis marginal-cost decision
- Kelemahan dari variable cost: memindahkan profit dari
divisi yang menjual ke divisi yang membeli, membatasi profit yang dapat
dihasilkan, dan upstream division
menolak untuk menjual kepada downstream
division dengan alasan menjual ke pihak lain dengan profit yang sudah
ditetapkan
- Full cost. Yang termasuk dalam harga yang
berdasarkan full cost adalah biaya langsung ditambah dengan biaya alokasi
overhead divisi tersebut yang biasanya ditutupi oleh gross profit margin.
Full cost biasanya dihitung menggunakan standard cost bukannya actual cost
untuk mengeliminasi kemungkinan inefisiensi yang terjadi selama proses.
Full cost harga transfer full cost biasanya lumayan sering digunakan.
-
Keuntungan
dari full cost: membuat upstream division
untuk menutupi seluruh biayanya dan membuat manager berinsentif untuk
mengawasi biaya divisi.
-
Kelemahan
dari full cost: tidak akurat dalam mengalokasikan internal cost-accounting,
mengurangi keuntungan perusahaan, dan upstream division mungkin menolak untuk
menjual ke downstream division karena bisa menjual dengan harga lebih ke pihak
ketiga
- Full cost plus profit. Upstream division tidak
hanya menutup biaya langsung dan overhead tetapi juga profit didalam
penjualannya. Upstream dan downstream division dapat berbagi profit akhir
dalam penjualan barang dengan pembagian berdasarkan nilai yang ada di
barang tersebut.
-
Keuntungan
dari full cost plus profit: harganya meniru harga pasar
-
Kelemahan
dari full cost plus profit: downstream division mempunyai hak untuk menolak
transfer dalam perusahaan dan membeli dari pemasok diluar sehingga downstream
division menghasilakn biaya lebih besar dibandingkan nilai dari produksi tsb
- Negotiated price. Manager sering memilih untuk
bernegosiasi diantara mereka untuk menentukan harga transfer yang
memuaskan. Negotiated price biasanya berdasarkan biaya langsung ditambah
jaminan untuk profit atau ROCE.
-
Keuntungan
dari negotiated price: keadilan diantara para manager yang bernegosiasi
-
Kelemahan
dari negotiated price: memakan waktu, profit dan evaluasi kinerja dapat
terdapat bias dari kemampuan manager bernegosiasi
Divis penjual tidak akan menderita tidak mempunyai
pendapatan sebagai hasil transfer internal dan divisi yang membeli akan
menyadari cost benefit mendapatkan sumberdaya secara internal dibandingkan
diluar. Pendekatan ini sangat jarang dilakukan.
- Activity-based transfer pricing. Pendekatan ini
dilakukan untuk mengembangkan harga transfer yang lebih akurat. Selain
itu, standart biaya yang berbeda dipersiapkan untuk 4 kategori biaya yang
berbeda yaitu unit-based cost, batch-level cost, product-based cost, dan
plant-level cost. Harga transfer menggunakan 2 pendekatan berbeda.
Pertama,biaya unit and batch level didasarkan pada volume unit sedangkan
product based dan plant level cost di dasarkan oleh level kegunaan yang
tercermin di profit plan dan budget.
-
Keuntungan
dari activity-based price: menyediakan pengukuran yang lebih akurat, memisahkan
keputusan jangka panjang dengan jangkan pendek
-
Kekurangan
dari activity-based price: relative rumit dan bergantung pada keakuratan asumsi
cost-driven dan ketersediaan data yang reliable.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar