Jumat, 15 Oktober 2010

harga transfer menggunakan biaya internal (transfer prices using internal cost data)


Ketika market price tidak tersedia, manager harus bergantung pada penghitungan akuntansi internal untuk menentukan harga. Transfer dari divisi berbeda bisa menggunakan harga:

  1. Variable cost. Variable cost dari manufaktur adalah harga dasar transfer yang terendah karena biayanya dapat diketahui dengan mudah. Variable cost biasanya terdiri dari biaya material, pekerja, dan biaya langsung lainnya. Downstream division menerima barang dengan harga dibawah harga pasar.
- Keuntungan dari variable cost: mudah dan mengizinkan analisis marginal-cost decision
- Kelemahan dari variable cost: memindahkan profit dari divisi yang menjual ke divisi yang membeli, membatasi profit yang dapat dihasilkan, dan upstream division menolak untuk menjual kepada downstream division dengan alasan menjual ke pihak lain dengan profit yang sudah ditetapkan

  1. Full cost. Yang termasuk dalam harga yang berdasarkan full cost adalah biaya langsung ditambah dengan biaya alokasi overhead divisi tersebut yang biasanya ditutupi oleh gross profit margin. Full cost biasanya dihitung menggunakan standard cost bukannya actual cost untuk mengeliminasi kemungkinan inefisiensi yang terjadi selama proses. Full cost harga transfer full cost biasanya lumayan sering digunakan.
-          Keuntungan dari full cost: membuat upstream division untuk menutupi seluruh biayanya dan membuat manager berinsentif untuk mengawasi biaya divisi.
-          Kelemahan dari full cost: tidak akurat dalam mengalokasikan internal cost-accounting, mengurangi keuntungan perusahaan, dan upstream division mungkin menolak untuk menjual ke downstream division karena bisa menjual dengan harga lebih ke pihak ketiga

  1. Full cost plus profit. Upstream division tidak hanya menutup biaya langsung dan overhead tetapi juga profit didalam penjualannya. Upstream dan downstream division dapat berbagi profit akhir dalam penjualan barang dengan pembagian berdasarkan nilai yang ada di barang tersebut.
-          Keuntungan dari full cost plus profit: harganya meniru harga pasar
-          Kelemahan dari full cost plus profit: downstream division mempunyai hak untuk menolak transfer dalam perusahaan dan membeli dari pemasok diluar sehingga downstream division menghasilakn biaya lebih besar dibandingkan nilai dari produksi tsb

  1. Negotiated price. Manager sering memilih untuk bernegosiasi diantara mereka untuk menentukan harga transfer yang memuaskan. Negotiated price biasanya berdasarkan biaya langsung ditambah jaminan untuk profit atau ROCE.
-          Keuntungan dari negotiated price: keadilan diantara para manager yang bernegosiasi
-          Kelemahan dari negotiated price: memakan waktu, profit dan evaluasi kinerja dapat terdapat bias dari kemampuan manager bernegosiasi
Divis penjual tidak akan menderita tidak mempunyai pendapatan sebagai hasil transfer internal dan divisi yang membeli akan menyadari cost benefit mendapatkan sumberdaya secara internal dibandingkan diluar. Pendekatan ini sangat jarang dilakukan.

  1. Activity-based transfer pricing. Pendekatan ini dilakukan untuk mengembangkan harga transfer yang lebih akurat. Selain itu, standart biaya yang berbeda dipersiapkan untuk 4 kategori biaya yang berbeda yaitu unit-based cost, batch-level cost, product-based cost, dan plant-level cost. Harga transfer menggunakan 2 pendekatan berbeda. Pertama,biaya unit and batch level didasarkan pada volume unit sedangkan product based dan plant level cost di dasarkan oleh level kegunaan yang tercermin di profit plan dan budget.
-          Keuntungan dari activity-based price: menyediakan pengukuran yang lebih akurat, memisahkan keputusan jangka panjang dengan jangkan pendek
-          Kekurangan dari activity-based price: relative rumit dan bergantung pada keakuratan asumsi cost-driven dan ketersediaan data yang reliable.

Tidak ada komentar: