Jumat, 15 Oktober 2010

melaporkan hasil internal audit


Audit Report (Laporan Audit) merupakan suatu dokumen formal dimana internal auditor merangkum semua pekerjaannya dengan menbuat laporan berdasarkan observasi dan rekomendasi yang telah dilakukannya. Audit report merupakan bagian terpenting dari proses internal audit dengan mendeskripsikan aktivitas internal audit kepada baik pihak internal maupun eksternal dari suatu perusahaan. Persiapan penyusunan audit report yang efektif menjadi hal yang harus diperhatikan bagi auditor internal di semua level, muali dari chief audit executive (CAE) hingga para staff audit.

            Internal audit report yang baik tidak hanya sekedar melakukan persiapan dan bagaimana wujudnya. Audit report harus dapat merefleksikan filosofi dasar dari pendekatan internal audit yang digunakan perusahaan termasuk tujuan pemeriksaan, strategi pendukung dan kebijakan, prosedur audit, dan professional performance dari staff audit. Walaupun audit report merupakan suatu alat komunikasi yang penting, namun internal auditor menjadi kurang efektif jika komunikasi mereka terbatas pada publikasi report tersebut. Komunikasi juga harus dilakukan pada saat interview selama proses audit, closing meetings ketika temuan audit pertama kali dipresentasikan, meetings dengan senior manager dan komite audit untuk memberitahukan hasil audit, dan lain-lain. Internal auditor dari suatu perusahaan harus dapat menjadi komunikator yang efektif baik lisan maupun tulisan.

1.        Tujuan dan Tipe Laporan Internal Audit
   Internal audit reports memiliki tujuan dasar yakni untuk mendeskripsikan suatu rencana dan schedule audit serta untuk mengkomunikasikan hasil audit yang telah dilakukan. Baik dokumen tertulis (formal) maupun presentasi yang dilakukan secara informal, semua internal audit report harus memiliki empat tujuan dasar dan komponen sebagai berikut :

a.    Objectives, timing, and scope of the review. Audit report harus merangkum tujuan dari review yang dilakukan, dimana review tersebut dilakukan, dan cakupan dari internal audit. Salah satu contoh dari scope statement adalah menjelaskan bahwa audit dilakukan karena adanya permintaan dari komite audit atau karena adanya indikasi fraud.
b.    Description of findings. Berdasarkan hasil observasi dan temuan selama proses review, audit report harus dapat mendeskripsikan hasil audit yang telah dilakukan. Hal-hal yang dilaporkan terkait kesalahan yang dilakukan perusahaan yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya, seperti kelemahan internal kontrol, pelanggaran terhadap prosedur perusahaan, dan lain-lain.
c.    Suggestions for corrections. Audit report harus mencakup rekomendasi yang berdasarkan pada temuan audit untuk mengoreksi kondisi yang terjadi dan penyebab terjadinya. Tujuannya untuk menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan kinerja perusahaan.
d.   Documentation of plan and clarification of views of auditee. Auditee dapat mengklarifikasi isu yang tidak mereka setujui dengan memberikan respon pada temuan audit dan mengajukan rencana untuk mengoreksi hal tersebut.

   Internal audit mencoba membantu management agar dapat melakukan pekerjaan secara efektif dimana mereka harus memiliki hubungan dan kerjasama yang baik terutama ketika mengidentifikasi masalah internal control dan merekomendasikan solusi. Namun sikap ini justru memberikan dampak tersendiri bagi internal auditor terutama pada audit report yang nantinya akan diserahkan pada komite audit. Bagaimana pun, internal audit memiliki tanggung jawab atas report yang mereka keluarkan sesuai dengan tujuan audit pada kondisi saat dilakukan observasi.

Tidak ada komentar: