Jumat, 15 Oktober 2010

British Petroleum (BP) dan Keamanan Pengeboran


Pada pagi hari 20 April 2010, para pekerja di pengeboran minyak Deepwater Horizon di Teluk Mexico bersukacita setelah berhasil mengebor salah satu sumur minyak bawah laut terdalam – 18.000 kaki. Akan tetapi, segala euforia tersebut buyar keesokan harinya. Ledakan dahsyat dan kebakaran besar menghantam dan menenggelamkan kilang tersebut. Para pekerja yang ketakutan meloncat ke laut setelah menemukan bahwa mereka ditinggalkan oleh sekoci penyelamat dalam segala keriuhan dan kepanikan yang terjadi. Kilang tersebut terus terbakar selama 36 jam hingga akhirnya pada 22 April tenggelam ke dalam lautan. 11 jiwa dinyatakan hilang atau tewas.

BRITISH PETROLEUM (BP) menjelaskan bahwa kejadian tersebut diakibatkan kombinasi human error dan kegagalan teknis yang menyebabkan pengendalian atas tekanan menjadi tidak bekerja, sehingga mengakibatkan minyak dan gas yang menyeruak keluar. Ketika kebocoran ini telah berhasil ditutupi, diestimasikan sebanyak 5 juta barel minyak telah tumpah dan tersebar di Teluk Mexico. Para penduduk di garis pantai  Louisiana, Alabama, Missisipi, dan Florida, mulai dari nelayan hingga pengusaha restoran dirugikan dan kehilangan sumber mata pencaharian. Kapabilitas BRITISH PETROLEUM (BP) dalam pengendalian keamanan pun dipertanyakan oleh banyak pihak yang marah, mulai dari masyarakat, pemegang saham, pekerja, serta pemerintah AS.

BRITISH PETROLEUM (BP) and TransOcean

BRITISH PETROLEUM (BP)
Perusahaan minyak Anglo-Persian, yang kemudian dikel sebagai British Petroleum, didirikan pada 1909 ketika pendirinya, William Knox D’arcy menemukan cadangan minyak terbesar pada masanya di tempat yang sekarang adalah Iran. Pemerintah Inggris kemudian menjadi pemegang saham mayoritas dan menggunakan minyak untuk angkatan lautnya pada Perang Dunia I. Permintaan global minyak kemudian mendongkrak pertumbuhan yang luar biasa bagi BRITISH PETROLEUM (BP) namun Iran dan negara Timur Tengah serta Afrika lainnya mulai mengendalikan ekspor dengan menasionalisasi perusahaan-perusahaan swasta. Pada tahun 1975, produksi BRITISH PETROLEUM (BP) yang mencapai 889 juta barel jatuh hingga hanya 3 juta barel saja.

Untuk mendorong ekspansi, BRITISH PETROLEUM (BP) mulai mencari sumber-sumber baru di Laut Utara dan meningkatkan produksinya di Alaska. Pada 1980 dan 1990an, BRITISH PETROLEUM (BP) ingin eksis di AS dengan mengakuisisi sejumlah perusahaan besar di AS, seperti Amoco dan ARCO – kesepakatan yang diprakarsai oleh orang yang kemudian diangkat menjadi CEO, John Browne. 2001, perusahaan mengganti nama menjadi British Petroleum dengan slogan baru: Beyond Petroleum. Pada 2003, BRITISH PETROLEUM (BP) menjadi pemain besar di industri minyak Rusia setelah joint venture dengan trio miliarder Rusia.

Pada 2009, perusahaan mempekerjakan sekitar 80.000 pekerja di 80 negara. BRITISH PETROLEUM (BP) memproduksi hampr 4 juta barel per hari dari 16 kilang minyak yang dikelolanya. Penghasilan mencapai 239 miliar dollar dan profit sebesar 14 milliar dolar pada tahun 2009.

Transocean Ltd.
Transocean yang bermarkas di Houston, Texas mengoperasikan 139 armada kilang lepas pantai (termasuk setengah dari 50 pengeboran laut dalam dunia) dan mempekerjakan 13000 pekerja di 30 negara. Transocean menyewakan peralatan pengeboran terapung kepada perusahaan minyak dan gas serta krunya dengan fee yang mencapai 650.000 dolar perhari. Pada 2009, profit Transoecan mencapai 3 milyar dolar.
Menurut Energy Point Research, sebuah perusahaan rating industri minyak independen, dari 2004 hingga 2007, Transocean merupakan pemimpin atau mendekati teratas dalam hal kualitas kerja dan kepuasan secara keseluruhan. Setelah beberapa kecelakaan pada tahun 2000an pada tahun 2008 dan 2009 Transocean terperosok di peringkat terakhir dalam kualitas kerja dan kepuasan secara keseluruhan, meskipun dalam hal keamanan, ia masih menduduki peringkat pertama. Pada 2008, memang Transocean menerima penghaargaan dari Mineral Management Service atas performa keamanan pada Deepwater Horizon.

Pada 2009, 4 pekerja Transocean tewas dalam kecelakaan yang berbeda di kilang yang terpisah. Meskipun cataan keamanan mereka lebih baik dari rata-rata industri, BOD perusahaan menghapus bonus bagi eksekutif karena kekhawatiran atas performa keamanan perusahaan. Board ingin menggarisbawahi komitmen perusahaan terhadap keamanan dan memberikan insentif pada manajemen atas tindakan preventif atas kecelakaan di masa mendatang. Dampaknya, hingga 25% bonus manajemen merupakan bonus atas tindakan pencegahan tersebut.

Ledakan dan Kebocoran di Texas dan Alaska
Bencana pada Deepwater Horizon bukanlah kecelakaan pertama BRITISH PETROLEUM (BP). Pada 2005, ledakan di kilang minyak Texas menyebabkan 15 korban jiwa dan ratusan lain terluka. Kilang tersebut meruapakan hasil akuisisi BRITISH PETROLEUM (BP) terhadap Amoco. Sebuah investigasi oleh US Chemical Safety dan Hazard Investigation Board menyimpulkan bahwa pemotongan anggaran untuk training, perekrutan, perawatan, dan perbaikan menyebabkan terjadinya kecelakaan tersebut. US Occupational Safety and Health Administration kemudian mendenda BRITISH PETROLEUM (BP) sebesar 21,3 juta dolar dan BRITISH PETROLEUM (BP) diharuskan memperbaiki pelanggaran-pelanggaran keamanannya hingga tuntas pada tahun 2009.

Dalam kurun waktu tersebut BRITISH PETROLEUM (BP) kembali terpaksa menjelaskan ketika terjadi kebocoran pada sistem pipa di Alaska yang menumpahkan 4.760 barel minyak. Sistem pipa itu kemudian dinon-aktifkan dan kemudian diganti, namun kerusakan telah terjadi. Pada November 2007, BRITISH PETROLEUM (BP) dinyatakan bersalah atas kecerobohan dan didenda 20 juta dolar.

BRITISH PETROLEUM (BP) di Bawah Manajemen Baru
Pada 2006 Browne mengumumkan ia akan pensiun dari jabatan CEO BRITISH PETROLEUM (BP). Browne yang bergabung sejak 1966, merupakan pemimpin bisnis yang dikagumi banyak kalangan akan tetapi sejumlah kecelakaan di  US mencoreng reputasinya, dan pemegang saham pun siap untuk pergantian manajemen.

Beberapa saat setelah pengumuman, orang yang diharapkan menjadi suksesor Browne, Tony Hayward, CEO Eksplorasi dan Produksi, mengkritik gaya kepemimpinan perusahaan di bawah Browne,budaya perusahaan dan kebijakan hemat biaya BRITISH PETROLEUM (BP). Dalam sebuah wawancara, Hayward menjelaskan bagaimana kematian seorang pekerja pada operasi yang dipimpinnya di Venezuela mengubah pendiriannya, ketika ibunda dari sang korban memukulnya di dada. Hal itu mengubah pandangannya tentang keamanan kerja. 

Tidak ada komentar: