Seperti yang kita ketahui bahwa manusia merupakan kunci sukses dari sebuah
organisasi. Dengan menemukan, merekrut, melatih dan memotivasi para karyawan,
maka perusahaan dapat terus bersaing dalam sebuah pasar yang dinamis untuk
mempertahankan competitive advantage yang
dimilikinya. Namun perllu diingat bahwa terdapat organizational blocks yang
sudah dibahas pada chapter sebelumnya, yang bisa menghabat kinerja optimal
seorang karyawan. Untuk itu Lever of
Control bisa digunakan untuk mengatasi organizational
blocks tadi jika para manajer
mengetahui dengan jelas asumsi-asumsi yang digunakan mengenai perilaku manusia
(human behaviour) di perusahaannya.
Terdapat dua asumsi utama mengenai human behaviour. Dimana Tipe I dan Tipe
II sangat berbeda jauh. Tipe I mengasumsikan bahwa manusia itu pekerja keras
dan berkomitmen penuh terhadap pekerjaannya serta jujur. Sedangakan pada Tipe
II diasumsikan bahwa manusia tidak jujur, pemalas dan berusaha untuk
menghindari pekerjaan. Dalam tipe II ini diperlukan monitor dan pengendalian
yang hati-hati.
Perusahaan hanya dapat memilih satu dari dua tipe yang tersedia. Dengan
pemilihan tipe yang diasumsikan oleh perusahaan ini, maka akan berpengaruh pada
control strategy yang akan perusahaan
terapkan bagi para karyawannya.
Dalam sebuah modul
untuk perilaku manusia, diasumsikan bahwa manusia memiliki keinginan untuk :
(1) mendapatkan sesuatu dan berkontribusi (achieve),
(2) melakukan sesuatu dengan benar (to do
right), (3) untuk menciptakan sesuatu dan berinovasi (to create and innovate).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar