Sabtu, 16 Oktober 2010

Lever of control dan Perilaku Manusia


Seperti yang kita ketahui bahwa manusia merupakan kunci sukses dari sebuah organisasi. Dengan menemukan, merekrut, melatih dan memotivasi para karyawan, maka perusahaan dapat terus bersaing dalam sebuah pasar yang dinamis untuk mempertahankan competitive advantage yang dimilikinya. Namun perllu diingat bahwa terdapat organizational blocks   yang sudah dibahas pada chapter sebelumnya, yang bisa menghabat kinerja optimal seorang karyawan. Untuk itu Lever of Control bisa digunakan untuk mengatasi organizational blocks  tadi jika para manajer mengetahui dengan jelas asumsi-asumsi yang digunakan mengenai perilaku manusia (human behaviour) di perusahaannya.
Terdapat dua asumsi utama mengenai human behaviour. Dimana Tipe I dan Tipe II sangat berbeda jauh. Tipe I mengasumsikan bahwa manusia itu pekerja keras dan berkomitmen penuh terhadap pekerjaannya serta jujur. Sedangakan pada Tipe II diasumsikan bahwa manusia tidak jujur, pemalas dan berusaha untuk menghindari pekerjaan. Dalam tipe II ini diperlukan monitor dan pengendalian yang hati-hati.
Perusahaan hanya dapat memilih satu dari dua tipe yang tersedia. Dengan pemilihan tipe yang diasumsikan oleh perusahaan ini, maka akan berpengaruh pada control strategy yang akan perusahaan terapkan bagi para karyawannya.

Dalam sebuah modul untuk perilaku manusia, diasumsikan bahwa manusia memiliki keinginan untuk : (1) mendapatkan sesuatu dan berkontribusi (achieve), (2) melakukan sesuatu dengan benar (to do right), (3) untuk menciptakan sesuatu dan berinovasi (to create and innovate).

Tidak ada komentar: