Temuan
audit dan opini auditor sangat penting bagi manajemen. Kesimpulan yang obyektif
dapat memudahkan manajemen mengenai aktivitas yang berfungsi dengan baik, dan
rekomendasi dapat memberikan signal bagi manajemen terhadap hal-hal yang
membutuhkan perbaikan.
Tetapi
manajemen mau untuk mendengar dan membaca laporannya. Agar komunikasi efektif,
sumbernya harus jelas dan mediumnya harus tajam dan mudah dimengerti, serta
isinya haruslah material. Sebaik apapun teknik audit yang digunakan, jika
laporannya buruk, auditor tidak mampu mendapatkan perhatian penuh menajemen.
Internal auditor juga tidak boleh
lupa bahwa ada unsur maketing dalam memberikan laporannnya ke manajemen. Dengan
demikian, internal auditor harus mampu untuk bertindak persuasive- secara
teknik untuk memotivasi maupun secara
style yang mereka pilih- . Mereka harus mampu menyorot orientasi manajemen.
Hal yang penting disini adalah bahwa auditor harus secara cerdas menunjukkan
kebutuhan manajemen untuk mengambil suatu tindakan, menjelaskan tindakan tersbut,
keuntungan jika dijalankan dan kerugian jika tidak. Sehingga pada akhirnya
manajemen akan merasa bahwa laporan audit adalah sesuatu yang valuable, dan merasa membutuhkan laporan
audit. Jika hal ini terjadi, auditor sudah mencapai salah satu tujuannya yaitu
berkontribusi bagi organisasi, menjadi bagian dalam majelis manajemen, dan
mempunyai akses kepada “telinga” manajemen.
Marketing Audit Report bertujuan untuk
memotivasi penerima laporan sehingga akhirnya menginginkan laporan. Keinginan
untuk menerima laporan dapat ditumbuhkan melalui:
- Menjelaskan
proses audit sebagai sebuah tambahan ke manajemen
- Mendeskripsikan
profesionalisme dari staf audit
- Mengidentifikasi
anatomi temuan audit
- Membuat
daftar keuntungan apa saja yang bisa didapat dari memanfaatkan laporan
audit
- Menjelaskan
bagaimana manajemen dapat mendapatkan bantuan dari staf audit untuk
membantu menyelesaikan masalah mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar