Masalah pada case study ini berpusat kepada
kecelakaan-kecelakaan kerja yang dialami oleh pekerja-pekerja dari British
Petroleum yang disinyalir merupakan akibat dari kurangnya pengawasan dan
intervensi atas budaya keselamatan kerja oleh manajemen British Petroleum. Salah
satu kasus yang terjadi adalah meledaknya penambangan di kota Texas di US yang
memakan korban jiwa 15 orang dan lebih dari 180 orang terluka. Laporan-laporan
independen yang dikeluarkan pihak terkait mengenai minimnya budaya keselamatan
kerja pada British Petroleum. Semua kekacauan ini berakibat pada turunnya harga
saham perusahaan dari US$70,49 pada tanggal 17 Januari 2006 menjadi US$ 63,28
pada tanggal 16 Januari 2007. Semua itu diduga merupakan tanggung jawab dari
eksekutif perusahaan, yaitu Lord Jhon Browne.
Bisnis Dari British
Petroleum
British Petroleum (BP) dibentuk pertamakali pada tahun 1908
dengan ladang minyak pertama di area terpencil di Persia setelah explorasi
selama delapan tahun. Setelah perjuangan selama bertahun-tahun, kini BP
merupakan perusahaan besar di dunia yang mempekerjakan lebih dari 100.000 orang
di lebih dari 100 negara.
Mengetahui bahwa bisnis dibidang tambang minyak merupakan
bisnis yang suatu saat akan bangkrut karena habisnya minyak, BP terus mencari
cadangan-cadangan minyak baru dan mendiversifikasi bisnisnya dengan teknologi
baru dibidang energi. Bisnis dari BP
terbagi atas tiga bagian, yaitu oil exploration and production, oil refining
and marketing, dan gas, power and renewables.
Mengenal Lebih Dekat
John Browne
John Browne menjadi CEO dari BP di tahun 1995 pada umur 45
tahun. Browne merupakan CEO yang paling sukses di sejarah perusahaannya, dimana
dia mampu membuat BP menjadi salah satu perusahaan energi terbesar dan
tersukses di dunia. Selama kepemimpinannya, BP telah mengakuisisi Amoco yang
bernilai US$60 Milyar dan hal tersebut sukses meningkatkan penjualan dan
cadangan minyak yang dimiliki perusahaan.
Browne pula lah yang telah meng set visi dari BP yang
berfokus untuk hidup lebih dari perusahaan petroleum. Visi ini menyiratkan
bahwa BP ingin menjadi perusahaan energi daripada perusahaan petroleum yang
berarti bahwa perusahaan lebih peduli terhadap lingkungan dan keselamatan
pegawai daripada minyak dan keuntungan. Namun, kejadian-kejadian belakangan ini
justru bertolak belakang terhadap apa yang ingin dicitrakan oleh perusahaan.
Budaya pengelolaan
resiko : Ledakan pada kilang minyak kota Texas
Ledakan kilang minyak di Texas pada tanggal 23 Maret 2005
yang menewaskan 15 orang dan melukai lebih dari 180 orang bukanlah
pertamakalinya kekalutan terjadi pada kilang minyak ini. Pada 30 tahun
belakangan ini, setidaknya telah terjadi 23 kecelakaan. Ketidak amanan lingkungan
kerja pada kilang minyak ini juga didukung oleh hasil laporan dari perusahaan
konsultasi independen, Telos Group, yang menilai budaya keselamatan kerja pada
kilang. Telos menemukan beberapa bukti dari tidak diperdulikannya keselamatan
kerja pada kilang ini. Perusahaan tidak memperdulikan hal ini demi menjaga
biaya tetap rendah.
Ternyata, kecelakaan terus berlanjut. Pada tahun 2006
terdapat pekerja yang meninggal dalam pekerjaan. Pada tahun 2007, US Chemical
Safety and Hazard Investigation Board membuat sebuah laporan yang
mengindikasikan bahwa, secara umum, budaya keselamatan kerja pada BP sangat
rendah. Mereka lebih memperdulikan penurunan biaya, penekanan pada produksi dan
mengabaikan keselamatan kerja semenjak akuisisi dari Amoco di tahun 1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar