Jumat, 15 Oktober 2010

British Petroleum (PLC) dan John Browne : A Culture of a Risk Beyond Petroleum


Masalah pada case study ini berpusat kepada kecelakaan-kecelakaan kerja yang dialami oleh pekerja-pekerja dari British Petroleum yang disinyalir merupakan akibat dari kurangnya pengawasan dan intervensi atas budaya keselamatan kerja oleh manajemen British Petroleum. Salah satu kasus yang terjadi adalah meledaknya penambangan di kota Texas di US yang memakan korban jiwa 15 orang dan lebih dari 180 orang terluka. Laporan-laporan independen yang dikeluarkan pihak terkait mengenai minimnya budaya keselamatan kerja pada British Petroleum. Semua kekacauan ini berakibat pada turunnya harga saham perusahaan dari US$70,49 pada tanggal 17 Januari 2006 menjadi US$ 63,28 pada tanggal 16 Januari 2007. Semua itu diduga merupakan tanggung jawab dari eksekutif perusahaan, yaitu Lord Jhon Browne.

Bisnis Dari British Petroleum
British Petroleum (BP) dibentuk pertamakali pada tahun 1908 dengan ladang minyak pertama di area terpencil di Persia setelah explorasi selama delapan tahun. Setelah perjuangan selama bertahun-tahun, kini BP merupakan perusahaan besar di dunia yang mempekerjakan lebih dari 100.000 orang di lebih dari 100 negara.
Mengetahui bahwa bisnis dibidang tambang minyak merupakan bisnis yang suatu saat akan bangkrut karena habisnya minyak, BP terus mencari cadangan-cadangan minyak baru dan mendiversifikasi bisnisnya dengan teknologi baru dibidang energi.  Bisnis dari BP terbagi atas tiga bagian, yaitu oil exploration and production, oil refining and marketing, dan gas, power and renewables.

Mengenal Lebih Dekat John Browne
John Browne menjadi CEO dari BP di tahun 1995 pada umur 45 tahun. Browne merupakan CEO yang paling sukses di sejarah perusahaannya, dimana dia mampu membuat BP menjadi salah satu perusahaan energi terbesar dan tersukses di dunia. Selama kepemimpinannya, BP telah mengakuisisi Amoco yang bernilai US$60 Milyar dan hal tersebut sukses meningkatkan penjualan dan cadangan minyak yang dimiliki perusahaan.
Browne pula lah yang telah meng set visi dari BP yang berfokus untuk hidup lebih dari perusahaan petroleum. Visi ini menyiratkan bahwa BP ingin menjadi perusahaan energi daripada perusahaan petroleum yang berarti bahwa perusahaan lebih peduli terhadap lingkungan dan keselamatan pegawai daripada minyak dan keuntungan. Namun, kejadian-kejadian belakangan ini justru bertolak belakang terhadap apa yang ingin dicitrakan oleh perusahaan.

Budaya pengelolaan resiko : Ledakan pada kilang minyak kota Texas
Ledakan kilang minyak di Texas pada tanggal 23 Maret 2005 yang menewaskan 15 orang dan melukai lebih dari 180 orang bukanlah pertamakalinya kekalutan terjadi pada kilang minyak ini. Pada 30 tahun belakangan ini, setidaknya telah terjadi 23 kecelakaan. Ketidak amanan lingkungan kerja pada kilang minyak ini juga didukung oleh hasil laporan dari perusahaan konsultasi independen, Telos Group, yang menilai budaya keselamatan kerja pada kilang. Telos menemukan beberapa bukti dari tidak diperdulikannya keselamatan kerja pada kilang ini. Perusahaan tidak memperdulikan hal ini demi menjaga biaya tetap rendah.
Ternyata, kecelakaan terus berlanjut. Pada tahun 2006 terdapat pekerja yang meninggal dalam pekerjaan. Pada tahun 2007, US Chemical Safety and Hazard Investigation Board membuat sebuah laporan yang mengindikasikan bahwa, secara umum, budaya keselamatan kerja pada BP sangat rendah. Mereka lebih memperdulikan penurunan biaya, penekanan pada produksi dan mengabaikan keselamatan kerja semenjak akuisisi dari Amoco di tahun 1999.

Tidak ada komentar: