Rabu, 03 Desember 2008

MASALAH SITUASI GEOGRAFIS PULAU-PULAU TERLUAR

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari beribu-ribu pulau. Banyaknya pulau yang terdapat di Indonesia tersebut membuat Indonesia harus menetapkan batasan-batasan yang jelas dalam arti batasan sebagai acuan bagi luasnya negara Indonesia. Untuk itu diterapkan geopolitik dan geostrategi yang disesuaikan dengan kondisi negara Indonesia terutama dalam hal geografisnya baru kemudian dapat membangun Indonesia ke arah yang lebih baik terutama membangun pulau-pulau terluar yang masih merupakan bagian dari negara Indonesia.

Geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Geopolitik Indonesia adalah Wawasan Nusantara. Sedangkan geostrategi adalah suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia adalah ketahanan nasional (Tannas). Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut.

Oleh karena itu, harus kita akui, bahwa sampai saat ini pulau-pulau kecil terluar yang berada di perbatasan belum banyak mendapat perhatian dan sentuhan pembangunan yang semestinya. Masih banyak pulau yang belum berpenghuni, masih banyak pulau yang belum diberi nama dan masih banyak pula pulau-pulau kecil terluar yang belum dikelola secara baik. Permasalahan mendasar di daerah pulau-pulau terluar itu, antara lain menyangkut kondisi sosial, budaya, ekonomi, keuangan daerah, serta ketersediaan infrastruktur yang masih tertinggal dibanding dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan karena wilayah geografis yang relatif terisolasi dan tingkat aksesibilitas yang rendah. Akibatnya tingkat pendidikan, kesehatan masyarakat dan tingkat kesejahteraan sosial, ekonomi juga belum tinggi. Selain itu, kita juga menghadapi masalah pada eksploitasi pulau terluar yang tidak terkendali. Melihat hal itu, diperlukan adanya perhatian lebih terhadap pulau-pulau tersebut yang dapat dikatakan cukup terlantar. Dapat kita lihat “terlantar” dalam kejadian nyata yaitu minimnya guru yang terdapat di pulau-pulau terluar tersebut sehingga menyebabkan puluhan ribu siswa terlantar. Hal ini tentu saja sangat menghambat pembangunan di dalam pulau-pulau terluar tersebut. Seperti misalnya masalah pendidikan di pulau terluar Maluku yang memprihatinkan. Karena minimnya tenaga pengajar maka tingkat mutu pendidikan murid-murid sana sangatlah rendah apabila dibandingkan dengan murid-murid di daerah lain terutama di daerah ibukota provinsi (Ambon). Keterpurukan pendidikan di daerah pulau terluar tersebut lebih disebabkan karena sarana dan prasarana transportasi maupun komunikasi masih sangat sulit dan minim. Untuk mengatasi hal tersebut terdapat lima rekomendasi yaitu kesadaran geografis (mengetahui kondisi pulau-pulau terluar), kesadaran pariwisata (pemerintah RI harus mampu mendorong masyarakat maupun investor menjadikan pulau-pulau terluar di perbatasan sebagai objek pariwisata), kesadaran pembangunan (daerah perbatasan harus dibangun fasilitas layanan transportasi laut), kesadaran pendidikan (kebutuhan bagi masyarakat di pulau-pulau terluar Indonesia agar proses transformasi teknologi akan mudah diserap dan dipraktekan sesuai kebutuhannya), kesadaran media massa (menggalang editorial yang mampu menjangkau daerah perbatasan).

Sebagai negara kepulauan yang berwawasan nusantara, maka Indonesia harus menjaga keutuhan wilayahnya. Pulau-pulau terluar biasanya adalah daerah terpencil, miskin bahkan tidak berpenduduk dan jauh dari perhatian Pemerintah. Keberadaan pulau-pulau ini secara geografis sangatlah strategis, karena berdasarkan pulau inilah batas negara kita ditentukan. Pulau-pulau ini seharusnya mendapatkan perhatian dan pengawasan serius agar tidak menimbulkan permasalahan yang dapat menggangu keutuhan wilayah Indonesia. Dari 92 pulau terluar yang dimiliki Indonesia terdapat 12 pulau yang harus mendapat perhatian khusus, yaitu Pulau Rondo, Berhala, Nipa, Sekatung, Marore, Miangas, Fani, Fanildo, Dana, Batek, Marampit dan Pulau Bras.

Melihat pembahasan diatas, pada kasus kondisi pendidikan di daerah terutama pulau-pulau terluar sangatlah menyedihkan. Untuk itu sangatlah dibutuhkan perhatian lebih terutama dalam hal pendidikan kepada daerah tersebut dan berusaha mengatasi hambatan-hambatan yang ada. Harapannya tentu dengan memberikan perhatian lebih kepada masalah pendidikan ini, kualitas masyarakat di wilayah itu dapat ditingkatkan sehingga pembangunan di daerah dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Tidak ada komentar: