Rabu, 01 April 2009

FENOMENA RITUAL MISTIS DAN KAITANNYA DENGAN AKIDAH ISLAM

Akhir-akhir ini marak sekali bermunculan aliran-aliran yang sifatnya sesat dan menyesatkan. Terjadinya penyimpangan ini sudah barang tentu dipelopori oleh orang-orang yang mengaku telah mendapatkan bisikan gaib, atau semacam wahyu, yang diyakininya dari malaikat Jibril, atau sumber-sumber lain yang sifatnya tak kasat mata. Fenomena inilah yang kemudian diklaim sebagai bentuk pengangkatan atau pentasbihan orang-orang terkait sebagai nabi, ruhul kudus, atau titisan dari tokoh-tokoh tertentu semacam Bung Karno. Tanpa keimanan, ilmu yang memadai, serta tanpa saringan informasin yang benar, maka orang-orang murtad itu akan dengan mudah menyeret banyak menjadi korban kemurtadan mereka. Orang-orang seperti ini selalu mengaku benar menurut dirinya sendiri tanpa berpikir akibatnya, atau kurangnya berpedoman pada hukum serta ajaran agama. Imam Ibnu Atho Illah berkata, “Orang yang paling patut dijauhi adalah mereka yang mengaku dirinya ulama, ahli kitab, ahli dakwah, ahli hukum dan mengaku sebagai pengayom umat, namun ilmu dan pemahaman Islamnya selalu memakai khayali (logika semata), dan bukan berpegang pada hukum kitabullah, maka orang seperti itu lebih sangat ditakutkan daripada Dajjal” . belum lagi akhir-akhir ini marak metode pengobatan dengan media batu,seperti yang dilakukan oleh ponari dan beberapa penirunya. Yang lebih mengherankan adalah jumlah pasien yang dating sangat banyak, mereka berharap mendapatkan kesembuhan dari air batu tersebut. Sungguh mengejutkan. Tentu saja ini menyimpang dari akidah islam.

Akidah, yang secara bahasa adalah ikatan, sementara akidah dalam istilah adalah keyakinan hati dan pembenarannya terhadap sesuatu. Dan dalam pengertian agama adalah kandungan rukun iman. Tetapi apa yang terjadi pada masyarakat Indonesia saat ini sudah melenceng dari akidah islam. Seperti yang terjadi di jombang,praktik penyembuhan dengan media batu oleh ponari,yang langsung di tanggapi dengan cepat oleh MUI daerah setempat yang langsung mendatangi kerumunan massa yang sedang mengantri untuk berobat dan menceramahi mereka dan mengatakan bahwa pengobatan seperti ini merupakan tindakan yang syirik. Tetapi tanggapan berbeda dikeluarkan oleh MUI daerah lainnya yang mengatakan, kalau kita percaya bahwa metode penyembuhan dengan batu seperti itu merupakan media penyembuhan yang datangnya dari allah, maka itu bukan syirik. Tetapi hal ini justru akan mengaburkan pandangan masyarakat akan definisi syirik,dan bias berkembang menjadi syirik yang terselubung,dimana kita melakukan hal yang sifatnya syirik,tetapi kita tidak menyadarinya. Dan sudah jelas ini sangat bertentangan dengan akidah islam.

Menurut saya, penanaman pendidikan agama islam yang murni,(tak dilebih-lebihkan dengan tujuan menakut-nakuti, dan tak dikurang-kurangi) sejak kecil akan membentuk keyakinan mereka akan islam dan membentuk akidah mereka sejak kecil, sehingga mereka bisa terhindar dari hal-hal yang sifatnya syirik.

Tidak ada komentar: